Minggu, 22 April 2012

Pemesanan Seragam Sekolah Capai Rp 60 Miliar

Menjelang tahun ajaran baru, Sentra Kaus Suci Bandung, Jawa Barat bersiap menghadapi banjir pesanan pembuatan seragam sekolah.Ketua Koperasi Sentra Kaus Suci, Marnawi Munamah mengatakan, jika berpatokan pada tahun lalu, khusus pemesanan seragam sekolah yang terdiri atas seragam harian, batik dan baju olah raga, total nilainya mencapai Rp 60 miliar.
"Pada 2011, pemesanan baju sekolah mulai berlangsung pada April-Mei dan berakhir pada Juli-Agustus. Perkiraannya, nilai pemesanan tahun ini mencapai Rp 80 miliar," kata Marnawi saat ditemui di kawasan Jalan Diponegoro Bandung, Senin (16/4/2012).
Akan tetapi, lanjutnya, sampai saat ini, tingkat pemesanan seragam sekolah masih sepi. Ia memprediksi, kondisi ini berkaitan dengan adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang pada akhirnya, mengalami penundaan.
"Mungkin, penundaan kenaikan harga BBM bersubsidi membuat banyak pemesan menunggu perkembangan. Itu karena berkaitan dengan harga yang kami tetapkan," ujarnya.
Marnawi mengaku para pelaku Sentra Kaos Suci cukup sulit menentukan harga jual karena harga-harga bahan baku seperti katun melejit, meskipun BBM tidak jadi naik.
"Kenaikan harga bahan baku tersebut, rata-rata sekitar 20 persen. Misalnya, untuk kain, sebelumnya, harga jualnya Rp 80 ribu-90 ribu per kilo. Kini, harga jualnya Rp 100 ribu-120 ribu per kilogram," kata Marnawi.
Adanya kenaikan harga bahan baku itu, imbuh Marnawi, membuat para pelaku pun menaikkan harga jualnya kepada konsumen sekitar 20 persen.
"Saya kira, kondisi itu membuat para pelanggan kami masih menunggu perkembangan berikutnya," ujarnya.
Kendati harga pemesanan mengalami kenaikan 20 persen seiring dengan naiknya harga bahan baku, yang juga besarnya 20 persen, Marnawi optimistis bahwa nilai pemesanan seragam sekolah menjelang tahun ajaran baru 2012-2013 dapat terealisasi.
"Saya kira, yang terjadi adalah, kalau harga naik, mungkin volume pemesanan turun. Itu dapat terjadi karena penyesuaian anggaran setiap pemesan," katanya.

0 komentar:

Entri Populer

Jumlah Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.