Minggu, 22 April 2012

Industri Tekstil 2012 Diprediksi Tumbuh Tipis

Pertumbuhan industri tekstil Indonesia pada 2012 diprediksikan akan tumbuh tipis atau sekitar 2 persen dibandingkan tahun lalu, demikian menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). "Kami prediksikan pertumbuhan industri tekstil dunia secara umum akan turun tahun depan, hanya Indonesia dan negara kawasan ASEAN saja yang bisa tumbuh tipis," kata Ketua Umum API, Ade Sudrajat di Jakarta, Jumat (2/12).

Ia mengatakan, minusnya pertumbuhan industri tekstil dunia, disebabkan karena krisis utang Amerika Serikat dan Eropa ditambah melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Krisis tersebut, kata dia, menyebabkan permintaan terhadap pasokan tekstil menurun, sehingga produksi nasional kemungkinan akan berkurang, meskipun tumbuh tipis.

"Tahun sebelumnya bisa tumbuh sampai 20 persen, tapi tahun depan kita perkirakan hanya akan tumbuh sampai 2 persen," ucapnya.

Ia juga memperkirakan biaya produksi industri tekstil nasional tahun depan juga berpotensi naik, seiring berbagai kebijakan pemerintah yang akan ditetapkan tahun depan.

Sejumlah kebijakan yang dinilai akan memberatkan sektor pertekstilan Indonesia di antaranya rencana naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL).

Pihaknya memperkirakan biaya produksi tekstil nasional tahun depan akan naik di atas 10 persen dibandingkan tahun ini. "Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan industri ini yang merupakan industri padat karya, salah satunya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur," ujarnya, menegaskan.

Lambatnya pembangunan infrastruktur, menurut dia, akan menghambat pertumbuhan industri secara umum.

Sampai akhir tahun ini, pihaknya belum secara langsung merasakan dampak krisis ekonomi global, tetapi ia memprediksikan hal itu baru akan mulai dapat dirasakan awal tahun depan.

0 komentar:

Entri Populer

Jumlah Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.