Minggu, 20 Mei 2012

Jelang Tahun Ajaran Baru, Omset Penjualan Seragam Sekolah Meningkat

Jelang tahun ajaran baru 2012/2013, kebutuhan akan perlengkapan sekolah anak SD, SMP hingga SMA mulai diburu ibu-ibu, seperti halnya yang terlihat dipasar Wadungasri Sidoarjo, dari alat tulis hingga seragam sekolah.
Tentang seragam sekolah, kebanyakan ibu-ibu memilih seragam merk “PURNAMA GREEN LABEL” yang dianggap memiliki kualitas terbaik.
Harga yang ditawarkan mulai Rp 12.500 hingga Rp 55.500, tergantung dari bahannya. Tetapi saat ini belum terlalu banyak peningkatan omset penjualan. Menurut Sugianto, salah satu pedagang di pasar Wadungasri, dikiosnya mengalami peningkatan.
“Penjualan seragam mengalami peningkatan 50%, biasanya perharinya mencapai Rp 400.000, sekarang sampai Rp 600.000 perharinya, bahkan lebih. Yang banyak dicari ya seragam PURNAMA,” terang Sugianto.
Tiap jelang tahun ajaran baru, seragam “PURNAMA GREEN LABEL” memang selalu dicari, itu karena harganya yang cukup terjangkau dan mempunyai kualitas terbaik.

Sumber : http://www.lensaindonesia.com

Busana Muslim Prisket Lebih Anggun

Busana dengan tampilan lipatan-lipatan atau plisket dipadukan dengan kebaya saat ini kembali ngetren.

Namun tampilan plisket sekarang lebih dinamis mengikuti perkembangan zaman. Plisket juga sekarang sudah diaplikasikan untuk busana muslim dengan berbagai model.

Busana ini tersedia di Farrah Butik berlokasi di Jl Depati Hamzah depan Masjid Al Husna Air Itam Pangkalpinang.

Butik ini menawarkan busana muslim plisket yang diaplikasikan pada baju dengan paduan rok panjang. Tampilan baju berbahan lembut ini sangat cocok dipakai ke pesta-pesta dengan bunga kecil dari kain di dadanya menambah kesan anggun perempuan yang menggenakan busana ini.

"Untuk busana muslim plisket saat ini juga sedang trend di samping busana muslim kaftan. Bajunya nyaman dipakai dan bahannya halus," ungkap Hj Fatmini Salim kepada bangkapos.com, Jumat (18/5/2012).

Harga yang ditawarkan cukup terjangkau sekitar Rp 350.000.

Menurut Fatmini, warna-warna busana muslim plisket ini bervariasi seperti merah marun, coklat muda, hijau, biru tosca dan lain-lain.

Selain busana muslim plisket berupa setelan ada juga tunik plisket yang dipadukan dengan dalaman berwarna senada.

Tunik ini dihiasi manik-manik yang memberikan kesan mewah dan anggun. Berbagai warna juga ditawarkan seperti putih, merah, biru dan warna lainnya.

Sumber: http://bangka.tribunnews.com
Sabtu, 19 Mei 2012

Tekstil Dan Produk Tekstil

TEKSTIL berasal dari bahasa latin, yaitu textiles yang berarti menenun atau tenunan. Namun secara umum tekstil diartikan sebagai sebuah barang/benda yang bahan bakunya berasal dari serat (umumnya adalah kapas, poliester, rayon) yang dipintal (spinning) menjadi benang dan kemudian dianyam/ditenun (weaving) atau dirajut (knitting) menjadi kain yang setelah dilakukan penyempurnaan (finishing) digunakan untuk bahan baku produk tekstil. Produk tekstil disini adalah pakaian jadi (garment), tekstil rumah tangga, dan kebutuhan industri.
SERAT merupakan bahan baku yang paling utama untuk tekstil. Serat adalah benda padat yang mempunyai ciri atau bentuk khusus yaitu ukuran panjangnya relatif lebih besar dari ukuran lebarnya. Serat diperoleh/berasal dari alam dan buatan, yang secara rinci sebagai berikut:
1.Serat alam (natural fibers), adalah serat nabati (seperti kapas, linen, ramie, kapok, rosela, jute, sisal, manila, coconut, daun/sisal, sabut) dan serat hewani (seperti wool, sutera, cashmere, llama, unta, alpaca, vicuna).
2.Serat buatan (man made fibers), adalah artificial fiber (seperti rayon, acetate), synthetics fiber (seperti polyester/tetoron, acrylic, nylon/poliamida), dan mineral (seperti asbes, gelas, logam).
Untuk tekstil, serat yang banyak dipergunakan adalah:
3.Kapas, adalah serat yang diperoleh dari biji tanaman kapas, yaitu sejenis tanaman perdu dan banyak digunakan untuk pakaian karena sifatnya yang menyerap keringat, sehingga nyaman dipakai dan stabilitas dimensi yang baik.
4.Rayon, berasal dari kayu yang dimurnikan dan dengan zat-zat kimia. Banyak dipergunakan untuk tekstil rumah tangga seperti kain tirai/gorden, penutup kursi dan meja, kain renda, kain halus untuk pakaian dan pakaian dalam. Campuran rayon dan polyester banyak digunakan untuk bahan pakaian.
5.Poliester, dibuat dari minyak bumi, yaitu asam tereftalat yang telah dimurnikan (pirified terephtalate acid/PTA) dan ethylene glycol. Poliester banyak digunakan untuk bahan pakaian (dicampur dengan kapas/rayon), dasi, kain tirai/gorden, tekstil industri (conveyor, isolator), pipa pemadam kebakaran, tali temali, jala, kain layar dan terpal.
6.Sedangkan serat lainnya untuk tekstil adalah:
7.Poliamida/Nilon, digunakan untuk stocking/kaos kaki, kain parasut, tali temali, terpal, jala, belt untuk industri, kain ban, tali pancing, karpet, kain penyaring.
8.Poliuretan (spandex), digunakan untuk pakaian wanita, ikat pinggang, kaos tangan bedah, kaos kaki.
9.Polietilena, digunakan untuk kain pelapis di furniture/tempat duduk mobil, kain untuk pakaian pelindung di industri yang menggunakan zat-zat kimia yang korosif, kain penyaring untuk penyaringan dengan suhu rendah, kain efek empuk.
10.Polipropilena, digunakan untuk keperluan industri, tali temali, karung pembungkus, jala ikan, permadani/carpet.
11.Poliakrilik, digunakan untuk selimut, kain rajut untuk sweater, baju hangat, scarft, tirai jendela, pakaian pelindung zat kimia, kain penyaring zat kimia, water softener filter, kain-lain berbulu.
12.Serat Gelas, digunakan untuk isolasi listrik, kaos lampu, pembungkus kawat tembaga, pembungkus kabel listrik.
13.Serat Carbon, digunakan untuk bodi pesawat terbang dan pesawat luar angkasa.
14.Serat Metal/Logam, digunakan untuk benang hias baik di tekstil rumah tangga maupun tekstil pakaian.
Serat dari segi sifat bahannya dibedakan menjadi dua jenis/bentuk, yaitu:
15.Filament, adalah serat yang sangat panjang yang panjangnya sejauh sampai habisnya bahan terulur. Semua serat buatan pada awalnya dibuat dalam bentuk filamen.
16.Stapel, adalah serat pendek dan umumnya serat alam berbentuk stapel.
BENANG berasal dari serat yang dipintal. Jenis-jenis benang dapat diketahui dari:
1.Berdasarkan Urutan Prosesnya.
2.Carded Yarn (benang garuk) yang bahan bakunya berasal dari cotton, rayon dan plyester.
3.Combed Yarn (benang sisir) yang bahan bakunya adalah cotton.
4.Blended Yarn (benang campur) yang bahan bakunya campuran antara dua jenis serat, yaitu polyester dengan rayon atau polyester dengan cotton atau rayon dengan cotton.
5.Open End Yarn (OE) yang bahan bakunya adalah cotton dan polyester.
6.Berdasarkan Konstruksinya.
7.Single Yarn (benang tunggal) adalah benang yang terdiri dari satu helai.
8.Double Yarn (benang rangkap) adalah benang yang terdiri dari dua benang atau lebih tanpa di twist.
9.Multifold Yarn (benang gintir) adalah benang yang terdiri dari dua helai atau lebih yang dijadikan satu dengan diberi twist.
10.Berdasarkan Panjang Seratnya.
11.Staple Yarn (benang staple) adalah benang yang tersusun dari serat staple atau serat buatan dalam bentuk staple.
12.Filament Yarn (benang filament) adalah benang yang tersusun dari serat buatan yang berupa filament.
13.Berdasarkan Penggunaannya.
14.Warp Yarn (benang lusi) adalah benang yang digunakan untuk arah panjang kain pada proses weaving.
15.Weft Yarn (benang pakan) adalah benang yang digunakan untuk arah lebar kain pada proses weaving.
16.Knitting Yarn (benang rajut) adalah benang yang digunakan untuk pembuatan kain rajut (knitting fabric).
17.Sewing Thread (benang jahit) adalah benang yang digunakan untuk menjahit.
18.Fancy Yarn (benang hias) adalah benang yang dibuat dengan efek hias pada twistnya, antara lain seperti slub yarn.
19.Berdasarkan Bahan Bakunya, yaitu: benang cotton, benang polyester, benang rayon, benang nylon, benang akrilik, benang polipropilen, benang R/C (benang rayon/cotton), benang T/R (benang polyester/rayon), benang T/C (benang polyester/cotton), dan lain-lain.
KAIN merupakan hasil proses dari benang-benang yang dianyam/ditenun atau dirajut. Namun benang hasil pemintalan tidak bisa langsung ditenun atau dirajut, karena akan mudah putus ketika terjadi pergesekan antara benang lusi dan benang pakan pada waktu proses. Oleh sebab itu ada proses pekerjaan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum benang-benang tersebut ditenun atau dirajut. Proses tersebut secara berurutan:
1.Benang-benang yang dari mesin pintal (ring spinning) berbentuk gulungan palet cones lalu digulung kembali melalui mesin penggulung (winding machine) menjadi bentuk gulungan cones, dengan maksud untuk proses selanjutnya agar lebih mudah dipasangkan pada mesin penggulungan (reeling)  dalam proses pensejajaran benang arah lusi (warping).
2.Apabila dikehendaki kain yang dihasilkan memiliki efek warna antara lusi dan pakan seperti Kain Sarung atau Kain Motif, maka benangnya terlebih dahulu mengalami proses pencelupan benang (yarn dyed);
3.Setelah itu agar benang lebih licin agar tidak mudah putus ketika bergesekan, maka diproses ke sizing machine untuk dikanji;
4.Setelah kering dari pengkanjian, benang-benang baru bisa diproses untuk ditenun atau dirajut.
5.Proses tersebut, baik ditenun (dengan benang lusi dan pakan di mesin tenun) atau dirajut (rajut lusi dan pakan di mesin rajut) dengan cara gerakan silang-menyilang antara dua benang yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus serta berulang kali dengan gerakan yang sama sehingga menjadi sebuah bentuk anyaman tertentu.
Jenis-jenis kain dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1.Kain Grey atau Kain Blacu, yaitu kain yang paling sederhana atau kain yang setelah ditenun kemudian dikanji dan diseterika namun tidak mengalami proses pemasakan dan pemutihan.
2.Kain Finished adalah kain grey yang telah melalui proses-proses pemasakan, pemutihan, pencelupan (dyeing), pewarnaan (colouring), dan pencapan (printing). Secara umum, nama kainnya, antara lain seperti: Kain Putih (untuk pakaian jadi yang biasanya diberi warna dan/atau dicap), Kain Mori (khusus untuk keperluan batik), Kain Percal (biasanya untuk pakaian jadi yang berkualitas), Kain Shirting (biasanya untuk pakaian dalam, sprei, sarung bantal), Kain Gabardine (biasanya untuk pakaian musim dingin), Kain Satin/Sateen (untuk dirangkap, penutup, penghias jendela), Kain Damas (biasanya untuk taplak meja, dekorasi mebel, serbet,), Kain Diaper (untuk popok bayi atau yang sejenisnya, karena kain ini mudah menyerap air), Kain Markis (untuk kelambu dan sejenisnya).
3.Kain Rajut, kainnya lebih halus dan lebih lemas dengan sifat kainnyapun lebih elastis dan daya tembus udara lebih besar daripada kain tenun dan banyak digunakan untuk pakaian dalam (underwear), kaos kaki, shirt, sweaters atau overcoats, dan lainnya.
4.Kain Non Woven, adalah semua kain yang bukan kain tenun dan kain rajut.
PRODUK TEKSTIL adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tekstil, baik yang setengah jadi maupun yang telah jadi. Yang termasuk dalam produk tekstil adalah:
1.Pakaian jadi/clothing/garment adalah berbagai jenis pakaian yang siap pakai (ready to wear) dalam berbagai ukuran standar, antara lain: pakaian pria dan wanita (dewasa dan anak-anak), pakaian pelindung (mantel, jacket, sweater), pakaian seragam, pakaian olah raga, dan lain-lain. Pakaian jadi ini harus dibedakan dengan apparel, karena apparal ini selain mencakup pakaian jadi juga mencakup berbagai accessories seperti: sepatu, tas, perhiasan, tutup kepala atau kerudung, dasi, kaos kaki, dan accessories lainnya.
2.Tekstil rumah tangga/house hold, seperti: bed linen, table linen, toilet linen, kitchen linen, curtain, dan lain-lain.
3.Kebutuhan industri/industrial use, antara lain: canvas, saringan, tekstil rumah sakit, keperluan angkatan perang termasuk ruang angkasa, dan lain-lain.
Sumber dan Bahan Bacaan.
1.     Chamroel Djafri, “Gagasan Seputar Pengembangan Industri Dan Perdagangan TPT (Tekstil dan Produk Tekstil)”, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Cidesindo, Jakarta, 2003.
2.     Gunadi, “Pengetahuan Dasar Tentang Kain-kain Tekstil dan Pakaian Jadi”, Yayasan Pembinaan Keluarga UPN Veteran, Jakarta, 1984.
3.     Griya Pelatihan Apac, “Materi Pendidikan dan Pelatihan Tekstil dan Produk Tekstil”, GRIPAC, Semarang, 2007.
4.     Dalyono, “Dasar-Dasar Perancangan Produk Tekstil”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.
5.     Dalyono, “Penerapan Model Struktur Dan Model Matematis Dalam Perancangan Produk Tekstil”, Ardana Media dan Rumah Produksi Informatika, Yogyakarta, 2007.
6.     Badudu-Zain, “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996.
Sumber : andalasclothing.com
Senin, 30 April 2012

Pengrajin Konveksi Dibanjiri Permintaan

Pengrajin konveksi di Sumatera Utara mulai dibanjiri permintaan dari pedagang menyusul tidak lama lagi memasuki Idul Fitri, meski produk dari China masih "membanjiri" pasar di daerah itu.

"Sudah banyak permintaan, mulai dari pakaian muslim, telekung (mukena) dan pakaian anak-anak untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri," kata pengrajin konveksi di Medan, Darliah, Sabtu.

Dia mengakui,kebutuhan untuk Idu Fitri biasa memang dilakukan beberapa bulan sebelum Ramadhan dan Idul Fitri.

"Meski terdesak dengan produk China, minat pedagang atas produk konveksi lokal masih lumayan khususnya menjelang Idul Ftri," katanya.

Pengrajin berharap pemerintah bisa melindungi pengusaha lokal dengan cara menekan masuknya produk impor.

Pengusaha konveksi di Sumut lainnya, Yulpini, mengatakan "banjirnya" produk China yang dijual dengan harga lebih murah dari produk dalam negeri membuat produk lokal semakin sulit menjalankan bisnisnya.

Dengan masuknya barang produk China, penjualan pengusaha konveksi Sumut terus berkurang, karena konsumen cenderung memilih barang dari China itu dengan alasan harganya yang lebih murah.

Padahal, meski murah dan lebih banyak model, namun kualitas barangnya di bawah produk lokal.

Barang pengrajin Sumut sendiri, sebenarnya, kata dia, sudah di ekspor tetapi memang dalam keadaan tidak bermerek dan dalam jumlah terbatas.

"Sudah seharusnya memang pemerintah mengawasi produk konveksi China itu, apalagi bersifat ilegal agar UKM bisa tetap eksis dan lebih maju,"katanya.

Pengusaha UKM juga membutuhkan pelatihan-pelatihan agar desain dan pemasaran konveksi semakin berkembang, katanya.

Sumber: http://beritadaerah.com

Pesanan Seragam Sekolah Mulai Melonjak

Pergantian tahun ajaran baru anak sekolah masih beberapa bulan lagi, namun produsen seragam sekolah sudah kebanjiran order sampai lima kali lipat dari kondisi reguler.

Kondisi ini dialami pemilik seragam sekolah merek Teladan, Yusdiyani Ayuskhan. Diakuinya, order sebenarnya mulai mengalami lonjakan sejak awal tahun.

“Banyak peritel yang mulai beli untuk stok,” ujar Yusdiani, kepada Surya, Senin (30/4/2012).

Produksi Teladan saat ini rata-rata 3.200-3.500 potong per hari. Kondisi normal 1.000-1.500 potong per hari. “Selama ini kami menyuplai hingga ke luar Jawa, seperti Madura, Banjarmasin, Bali, Sumbawa, Kupang dan Papua,” tuturnya.

Harga seragam per potong saat ini kisaran Rp 35.000 untuk kemeja putih usia TK, untuk kemeja putih atau pramuka ukuran SD, SMP dan SMA kisaran Rp 40.000–65.000.

Sumber:  http://surabaya.tribunnews.com/2012/04/30/pesanan-seragam-sekolah-mulai-melonjak
Minggu, 22 April 2012

2012 Harga Gorden Masih Aman

Salah satu pelengkap penting pada hunian Anda adalah gorden. Secara fungsional, kegunaan gorden tidak hanya untuk menutupi jendela saja, tetapi juga sebagai aksentuasi konsep ruangan Anda.

Mengawali 2012, harga gorden masih stabil, malah cenderung mengikuti harga tahun lalu. Hal tersebut dikatakan Marketing Toko Gorden Karya Gemilang Fahadi.

Dia mengatakan, meskipun harga bervariasi pada setiap produk gorden, tetapi harga masih belum ada perubahan.

"Harga masih sama. Misalnya, untuk fitras (bahan lembut) lokal saja masih di harga Rp30-50 ribu per meter," ujar Fahadi ketika dihubungi okezone, Rabu (4/1/2012).

Sementara untuk harga fitras import, lanjutnya, masih diharga Rp60-200 ribu. "Pun harga bahan keras lokal dan impor, sama seperti harga fitras per meternya. Itu pun hanya harga bahan saja, belum termasuk aksesorisnya," imbuh Fahadi.

Kemudian untuk harga aksesoris, seperti rel aluminium dan selongsong besi, masing-masing seharga Rp25 ribu dan Rp60 ribu. "Dan harga aksesoris seperti pengait gorden baik yang dari brass, tembaga, dan marmer masih diharga Rp40-50 ribu per set dua buah," tandasnya.

Pemesanan Seragam Sekolah Capai Rp 60 Miliar

Menjelang tahun ajaran baru, Sentra Kaus Suci Bandung, Jawa Barat bersiap menghadapi banjir pesanan pembuatan seragam sekolah.Ketua Koperasi Sentra Kaus Suci, Marnawi Munamah mengatakan, jika berpatokan pada tahun lalu, khusus pemesanan seragam sekolah yang terdiri atas seragam harian, batik dan baju olah raga, total nilainya mencapai Rp 60 miliar.
"Pada 2011, pemesanan baju sekolah mulai berlangsung pada April-Mei dan berakhir pada Juli-Agustus. Perkiraannya, nilai pemesanan tahun ini mencapai Rp 80 miliar," kata Marnawi saat ditemui di kawasan Jalan Diponegoro Bandung, Senin (16/4/2012).
Akan tetapi, lanjutnya, sampai saat ini, tingkat pemesanan seragam sekolah masih sepi. Ia memprediksi, kondisi ini berkaitan dengan adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang pada akhirnya, mengalami penundaan.
"Mungkin, penundaan kenaikan harga BBM bersubsidi membuat banyak pemesan menunggu perkembangan. Itu karena berkaitan dengan harga yang kami tetapkan," ujarnya.
Marnawi mengaku para pelaku Sentra Kaos Suci cukup sulit menentukan harga jual karena harga-harga bahan baku seperti katun melejit, meskipun BBM tidak jadi naik.
"Kenaikan harga bahan baku tersebut, rata-rata sekitar 20 persen. Misalnya, untuk kain, sebelumnya, harga jualnya Rp 80 ribu-90 ribu per kilo. Kini, harga jualnya Rp 100 ribu-120 ribu per kilogram," kata Marnawi.
Adanya kenaikan harga bahan baku itu, imbuh Marnawi, membuat para pelaku pun menaikkan harga jualnya kepada konsumen sekitar 20 persen.
"Saya kira, kondisi itu membuat para pelanggan kami masih menunggu perkembangan berikutnya," ujarnya.
Kendati harga pemesanan mengalami kenaikan 20 persen seiring dengan naiknya harga bahan baku, yang juga besarnya 20 persen, Marnawi optimistis bahwa nilai pemesanan seragam sekolah menjelang tahun ajaran baru 2012-2013 dapat terealisasi.
"Saya kira, yang terjadi adalah, kalau harga naik, mungkin volume pemesanan turun. Itu dapat terjadi karena penyesuaian anggaran setiap pemesan," katanya.

Industri Tekstil 2012 Diprediksi Tumbuh Tipis

Pertumbuhan industri tekstil Indonesia pada 2012 diprediksikan akan tumbuh tipis atau sekitar 2 persen dibandingkan tahun lalu, demikian menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). "Kami prediksikan pertumbuhan industri tekstil dunia secara umum akan turun tahun depan, hanya Indonesia dan negara kawasan ASEAN saja yang bisa tumbuh tipis," kata Ketua Umum API, Ade Sudrajat di Jakarta, Jumat (2/12).

Ia mengatakan, minusnya pertumbuhan industri tekstil dunia, disebabkan karena krisis utang Amerika Serikat dan Eropa ditambah melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Krisis tersebut, kata dia, menyebabkan permintaan terhadap pasokan tekstil menurun, sehingga produksi nasional kemungkinan akan berkurang, meskipun tumbuh tipis.

"Tahun sebelumnya bisa tumbuh sampai 20 persen, tapi tahun depan kita perkirakan hanya akan tumbuh sampai 2 persen," ucapnya.

Ia juga memperkirakan biaya produksi industri tekstil nasional tahun depan juga berpotensi naik, seiring berbagai kebijakan pemerintah yang akan ditetapkan tahun depan.

Sejumlah kebijakan yang dinilai akan memberatkan sektor pertekstilan Indonesia di antaranya rencana naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL).

Pihaknya memperkirakan biaya produksi tekstil nasional tahun depan akan naik di atas 10 persen dibandingkan tahun ini. "Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan industri ini yang merupakan industri padat karya, salah satunya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur," ujarnya, menegaskan.

Lambatnya pembangunan infrastruktur, menurut dia, akan menghambat pertumbuhan industri secara umum.

Sampai akhir tahun ini, pihaknya belum secara langsung merasakan dampak krisis ekonomi global, tetapi ia memprediksikan hal itu baru akan mulai dapat dirasakan awal tahun depan.

Harga bahan baku tekstil terus naik

Harga bahan baku tekstil seperti kapas dan serat sintetis mulai naik secara progresif mulai pertengahan Januari hingga saat ini mencapai 10%. Bila di awal Januari harga mencapai US$ 344,29 per bales, kini harga kapas di awal April mencapai US$ 344,49 per bales. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat bilang kenaikan harga minyak dunia yang signifikan mempengaruhi kenaikan harga bahan baku tekstil. Sehingga hal ini menambah biaya produksi yang dilakukan oleh pelaku industri.
Dia bilang kenaikan harga minyak dunia memang mempengaruhi harga bahan baku tekstil untuk industri tekstil di dalam negeri. Pasalnya kenaikan harga minyak tersebut terkait pasokan bahan baku yang masih diimpor dari negara lain seperti Amerika Serikat. Sehingga kenaikan harga minyak dunia ini mendorong peningkatan biaya distribusi, dan akhirnya memicu kenaikan harga bahan baku tekstil.
Ade mengatakan saat ini sekitar 95% kebutuhan bahan baku industri tekstil Indonesia masih didapat dari pasokan impor dari berbagai negara lain. Impor bahan baku berupa kapas diperkirakan berkisar 600 ribu-700 ribu ton per tahun. Sementara produksi kapas nasional baru ditargetkan mencapai 33.000 ton per tahun. "Kebutuhan bahan baku impor masih tinggi," katanya.
Selain kapas, kenaikan harga bahan baku tekstil pun menimpa serat sintetis. Ade Prima Syarif, Direktur PT Apac Citra Centertex bilang harga serat sintetis mengalami kenaikan antara 5% hingga 7%. "Harga serat sintetis sudah naik bila dibandingkan dengan awal tahun," tutur Ade.
Harga serat sintetis di awal tahun berada di kisaran US$ 1,6 per kilogram. Namun kini rata-rata harga serat sintetis tercatat sebesar US$ 1,7 per kilogram. Dengan harga minyak dunia yang terus naik, bisa saja harga serat sintetis juga terus ikut terkerek.
Ade bilang, dengan kenaikan harga bahan baku tekstil secara progresif dibandingkan awal tahun ini, kenaikan biaya produksi pun tak bisa terelakkan. Di tambah lagi kenaikan upah buruh yang ikut menambah beban biaya produksi perusahaan. Pun begitu, perusahaan tidak mudah untuk menaikkan harga produk mereka.
Persaingan produk tekstil yang makin ketat baik di pasar domestik maupun ekspor menjadi alasan. Apalagi negara yang sebelumnya memiliki kinerja tekstil yang masih di bawah Indonesia macam Vietnam dan Bangladesh, kini mulai menggeliat. Tak ayal, perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
Namun bila kenaikan harga bahan baku terus melaju tak terkendali, tak tertutup kemungkinan harga produk tekstil mereka pun harus dinaikkan agar menyelamatkan kinerja keuangan perusahaan. "Bila terus mendesak, terpaksa dinaikkan harganya," tuturnya.
Hal yang sama diutarakan Direktur PT Franz Putratex, Chandra V Fong. Dia bilang kenaikan harga bahan baku tekstil sudah meningkat sebesar 10% hingga 15% dibandingkan dengan harga di awal tahun. Maka dari itu, dia bilang perusahaan akan menaikkan harga produk mereka dengan persentase kenaikan yang sama dengan kenaikan harga bahan baku.
Chandra bilang, rencana kenaikan harga produk tekstil mereka akan dilakukan pada bulan depan. Hal ini untuk menjaga cash flow perusahaan akibat naiknya biaya produksi mereka. "Terpaksa harus kami naikkan harga produknya bulan depan," kata Chandra.
Senada dengan pandangan Ade, Chandra bilang sangat sulit bagi perusahaan untuk menaikkan harga di luar desakan kenaikan harga bahan baku. Pasalnya persaingan makin ketat terutama dengan produk tekstil impor yang harganya di bawah produk lokal. Costumer bisa protes bahkan meninggalkan mereka bila Franz Putratex terlalu menaikkan harga produk mereka.

Senin, 27 Februari 2012

History Plisir/ Plisket

Bila kita amati beberapa jenis rok dan kerudung/jilbab wanita, ada mode dimana kain rok atau kerudung tersebut ditekuk-tekuk dengan ukuran yang sama dan harmoni dengan ornamen atau warna kain. Ini yang disebut plisir atau plisket. Di tahun 1970-an, Plisir pada kain dilakukan dengan menekuk kain kemudian dipress dengan setrika besi agar kain tertekuk sempurna sampai pada akhirnya ditemukan mesin plisket.

Hendrik Plisir adalah nama usaha kami yang turun temurun sejak 1971 dibidang pelayanan jasa plisir/ plisket kain, khususnya kain seragam sekolah (rok). Puluhan pelanggan kami adalah pengusaha dibidang konveksi seragam sekolah baik skala kecil maupun skala besar. Dengan metode plisket kain rahasia yang terbukti efektif dalam segi biaya produksi yang akan berimbas pada harga yang kami bebankan pada pelanggan dengan tidak mengesampingkan kualitas. Bila anda berminat hubungi kami di nomor HP 0823 3108 3254 (Hendrik) atau kunjungi rumah usaha kami di Perumahan De Naila Village Blok E1-09, Jalan Mojosarirejo, Sumput, Driyorejo, Gresik.

Entri Populer

Jumlah Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.